<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6911493868534090098\x26blogName\x3dAku+Pelukis\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://megateusofe.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://megateusofe.blogspot.com/\x26vt\x3d-4542146822625164856', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Mimpi Ridhuan

Apa Impian kamu ?

Dan me selalu jawap ..." tak..saya tiada impian "

~

Selama bertahun-tahun , melewati masa dan hari. Aku jumpa bermacam-macam jenis manusia yang mengejar impian mereka. Ada yang mengejar hingga tersungkur , ada yang masih terawang-awang di langit mengapai..dan tak kurang juga , yg ketawa memeluk impian. Sedangkan apa yg mereka kecapi itu... subur meninggi dari kemusnahan orang lain.

Impian ada harganya. Malah ...seluruh takhta Tuhan pun, tak mampu mengisi harganya. Impian mudah mengoda manusia , untuk kufur kepada kesombongan dan kejelakan. Malah iblis mengaku domba...yang impian itu , adalah anak tirinya. Dan...hari ini , kawan-kawan di sekeliling membuktikan..impian itu adalah, satu kiamat kecil di dalam diari hidup meraka.

Jadi aku teruskan perjalanan ini. Kekal sombong kepada impian itu. Hidup ini ...aku jelaskan , tak perlu ada impian yg terlalu tinggi. Hidup terlalu singkat untuk jadi penakluk dunia...malah terlalu sekejap , untuk merenung bulan.

Berulang-ulang , ajaran ini. Kekal aku jadikan ikutan.
Hidup harus mudah...hidup harus mudah.

Tapi , 3 hari yg lepas . Seorang anak kecil, membisikan kepada aku .Harapan dia dalam mencari impian. Dia berkata " saya minat melukis ...cikgu ". Lalu hati ini melaung sorak : " Apa bodoh benar kamu....ridhuan ?? , anak kecil pun kenal maksud hidup "

Maka , mulai hari ini. Aku bangunankan semua kuil baru. Diatas nama " Impian " , biar aku genta di biaranya ... untuk mereka sorakan.

Aku ada impian juga-biar aku putus kaki berlari mengejarnya-Biar aku patah sayap .. memanjat langit-Biar ...seribu umat manusia berdarah hatinya, menjadi baja-Dan...aku tak perlu peduli lagi-Tentang impian mereka yang lain-Aku sudah ada benih impian aku sendiri.

Aku sudah menutup pintu taman
kuncinya aku lontar ke langit

Supaya tiada diantara kamu..
masih mencari.

“Mimpi Ridhuan”

  1. Blogger alhariesz Says:

    Euan...

    Carilah kemenangan di kejauhan itu, meski letaknya nun di ufuk infiniti, asal engkau percaya di sebalik remang-remang serpihan cahaya yang mengintai senyum nun di sana, bahagia pasti kau kecapi setelah impian itu kau genggam...dari bara perit merah luka menjadi realiti....

    Asal engkau percaya, dan keyakinan itu kau tanam di dalam hati. Tiada siapa boleh merampas impian itu dari anak kecil yang bermimpi menggapai bintang infiniti.

  2. Blogger MORIBAYU Says:

    alhariez - cantik suara hati kamu.
    :)